Sebuah pertanyaan tentang kenapa tidak boleh minum teh setelah makan nasi sebetulnya masih kontroversi. Banyak website yang membuat artikel tentang larangan, bahaya, dampak, akibat atau efek minum teh setelah makan.
Ada beberapa studi yang melaporkan bahwa minum teh sangat baik untuk kesehatan pencernaan tetapi ada beberapa pernyataan bahwa kafein dalam teh akan menghalangi penyerapan berbagai nutrisi. Mari kita lihat apakah hal itu mempengaruhi kesehatan kita.
Peran teh pada kesehatan pencernaan
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa minum teh di saat atau sesudah makan akan membantu pencernaan dengan menghilangkan gas perut dan perut kembung. Tapi harus diingat bahwa tidak semua jenis teh memberi efek menguntungkan pada pencernaan. Teh hijau dan teh herbal seperti teh jahe menjadi teh yang terbaik dalam membantu proses pencernaan karena mengandung jumlah antioksidan tinggi dan polifenol.
Teh membantu sistem pencernaan untuk melakukan pekerjaan secara lebih efisien dengan merangsang produksi air liur, empedu dan asam lambung untuk pencernaan yang lebih baik. Teh ini juga mengandung antioksidan yang bertindak sebagai agen anti-inflamasi yang kuat yang bisa mengurangi komplikasi pencernaan tertentu. Teh hijau dan teh herbal mengandung senyawa polifenol yaitu katekin yang meningkatkan aktivitas enzim pencernaan, pepsin yang membantu dalam pemecahan protein makanan di perut.
Mengapa minum teh sambil makan itu tidak baik?
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa senyawa fenolik dalam teh akan mengganggu penyerapan zat besi dengan membentuk besi-kompleks di lapisan usus dari lambung. Orang yang mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi dan vitamin C, jika mereka minum teh juga saat itu maka akan menurunkan efek penyerapan zat besi.
Oleh karena itu, minum teh sambil atau sesudah makan tidak baik untuk pasien yang mengalami defisiensi besi karena tanin yang terdapat dalam teh akan menghambat proses penyerapan zat besi dalam tubuh. Mengonsumsi teh selama makan juga menurunkan ketersediaan katekin untuk tubuh. Katekin ini merupakan senyawa yang memainkan peran penting dalam berbagai profil fisiologis.
Oleh karena itu, jika Anda ingin minum teh sambil atau sesudah makan Anda, Anda dapat memilih teh hijau atau teh jahe untuk membantu pencernaan. Dan orang yang menderita kekurangan zat besi harus membatasi asupan teh saat makan atau berkonsultasi kepada seorang profesional kesehatan untuk mencegah komplikasi kesehatan.
Dr D Raghunatha Rao, dari Dietary Guidelines Committee mengatakan bahwa teh serta kopi harus dihindari setidaknya untuk satu jam sebelum dan sesudah makan. Hal ini karena kandungan tannin dalam teh dan kopi akan mengganggu penyerapan zat besi.
Jadi, Anda sekarang sudah tahu mengapa minum teh sebaiknya jangan berbarengan dengan saat makan, sebelum dan sesudahnya.
Ada beberapa studi yang melaporkan bahwa minum teh sangat baik untuk kesehatan pencernaan tetapi ada beberapa pernyataan bahwa kafein dalam teh akan menghalangi penyerapan berbagai nutrisi. Mari kita lihat apakah hal itu mempengaruhi kesehatan kita.
Peran teh pada kesehatan pencernaan
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa minum teh di saat atau sesudah makan akan membantu pencernaan dengan menghilangkan gas perut dan perut kembung. Tapi harus diingat bahwa tidak semua jenis teh memberi efek menguntungkan pada pencernaan. Teh hijau dan teh herbal seperti teh jahe menjadi teh yang terbaik dalam membantu proses pencernaan karena mengandung jumlah antioksidan tinggi dan polifenol.
Teh membantu sistem pencernaan untuk melakukan pekerjaan secara lebih efisien dengan merangsang produksi air liur, empedu dan asam lambung untuk pencernaan yang lebih baik. Teh ini juga mengandung antioksidan yang bertindak sebagai agen anti-inflamasi yang kuat yang bisa mengurangi komplikasi pencernaan tertentu. Teh hijau dan teh herbal mengandung senyawa polifenol yaitu katekin yang meningkatkan aktivitas enzim pencernaan, pepsin yang membantu dalam pemecahan protein makanan di perut.
Mengapa minum teh sambil makan itu tidak baik?
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa senyawa fenolik dalam teh akan mengganggu penyerapan zat besi dengan membentuk besi-kompleks di lapisan usus dari lambung. Orang yang mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi dan vitamin C, jika mereka minum teh juga saat itu maka akan menurunkan efek penyerapan zat besi.
Oleh karena itu, minum teh sambil atau sesudah makan tidak baik untuk pasien yang mengalami defisiensi besi karena tanin yang terdapat dalam teh akan menghambat proses penyerapan zat besi dalam tubuh. Mengonsumsi teh selama makan juga menurunkan ketersediaan katekin untuk tubuh. Katekin ini merupakan senyawa yang memainkan peran penting dalam berbagai profil fisiologis.
Oleh karena itu, jika Anda ingin minum teh sambil atau sesudah makan Anda, Anda dapat memilih teh hijau atau teh jahe untuk membantu pencernaan. Dan orang yang menderita kekurangan zat besi harus membatasi asupan teh saat makan atau berkonsultasi kepada seorang profesional kesehatan untuk mencegah komplikasi kesehatan.
Dr D Raghunatha Rao, dari Dietary Guidelines Committee mengatakan bahwa teh serta kopi harus dihindari setidaknya untuk satu jam sebelum dan sesudah makan. Hal ini karena kandungan tannin dalam teh dan kopi akan mengganggu penyerapan zat besi.
Jadi, Anda sekarang sudah tahu mengapa minum teh sebaiknya jangan berbarengan dengan saat makan, sebelum dan sesudahnya.